Substansi :
- REGULATOR STANDBY (TELEVISI MODE STANDBY) ADA SUARA "TIK-TIK" DAN SAAT TV DINYALAKAN KONDISI NORMAL KEMBALI.
- REGULATOR ADA SUARA NGERIK, TAPI GAMBAR TETAP NORMAL
- GAMBAR TIDAK FOCUS
- TERDAPAT LONCATAN / PERCIK API DI DALAM CRT
- BAGAIMANA AGAR CRT LEBIH BAIK?
- HAL-HAL YANG DAPAT MENYEBABKAN LAYAR TIMBUL FLEK (WARNA PELANGI)
- CARA MENGHILANGKAN FLEK (DEMAGNETISASI) LAYAR CRT (bagian 1)
- TAMPILAN GAMBAR DI MONITOR ADA GARIS GARISNYA
- TELEVISI DIHIDUPKAN TRANSISTOR HOT LANGSUNG RUSAK
- TELEVISI DIHIDUPKAN TRANSISTOR HOT LANGSUNG RUSAK
- TRANSISTOR HOT BERULANG KALI RUSAK SETELAH BEBERAPA LAMA HIDUP
- TRANSISTOR HOT PANAS
- GAMBAR ROBOH (TV BERWARNA)
- HOR TIDAK LINIER
- RASTER BAGIAN PINGGIR
- ADA BLOCK HITAM VERTICAL PADA BAGIAN PINGGIR RASTER
- GAMBAR MELIPAT PADA BAGIAN TENGAH ATAU ADA GARIS PUTIH VERTICAL DI TENGAH RASTER
- GEJALA KERUSAKAN DEFLECTION YOKE
- CARA MENGGANTI DEFLECTION YOKE
- AKIBAT DEFLECTION YOKE JIKA BUKAN ASLINYA
- RASTER HANYA NYALA 1 GARIS VERTIKAL DI TENGAH LAYAR
- MACAM-MACAM KERUSAKAN HVT
- TEGANGAN TINGGI BOCOR
- TEGANGAN TINGGI HV DROPS
- TEGANGAN TINGGI TIDAK KELUAR
- TEGANGAN FOCUS TIDAK KELUAR
- KUMPARAN PULSA AFT OPEN
- RASTER HANYA MENYALA 1 GARIS HOR
- MEMERIKSA CARA KERJA BAGIAN IC VERTICAL OUT (UNTUK MODEL RAMP.GENERATOR BERGABUNG MENJADI 1 DENGAN BAGIAN OSC. VERTICAL
- CARA MEMERIKSA BAGIAN VERTICAL OUT AMP (UNTUK MODEL RAMP.GENERATOR BERGABUNG DENGAN IC VERTICAL)
- CARA MEMERIKSA BAGIAN VERTICAL OUT (UNTUK MODEL RANGKAIAN YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI I2 (BUS)
- BAGIAN VERTICAL OUT TIDAK BEKERJA
- CARA MEMERIKSA KERJA BAGIAN OSC.VERTICAL
- VERTICAL TIDAK PENUH
- VERTICAL TIDAK LINIER
- VERTICAL MELIPAT
- GAMBAR BERGETAR (GUNCANG) KEARAH VERTICAL, KETIKA VOLUME DIBESARKAN
- GAMBAR ADA GARIS PUTIH HORIZONTAL DIBAGIAN TENGAH LAYAR
- RASTER ADA BEBERAPA GARIS BLANKING PUTIH PADA BAGIAN ATAS RASTER
- GARIS VERTICAL NAMPAK MIRING (1)
- GARIS VERTICAL NAMPAK MIRING (2)
- TABEL FREKUENSI CHANNEL / KANAL
- Tiga Atribut Warna
Hal ini dapat terjadi pada televisi yang menggunakan rangkaian voltage doubler pada bagian regulatornya, voltage seharusnya hanya bekerja pada saat tegangan AC input 110 volt tapi dalam problem ini, pada tegangan 220 volt doubler juga bekerja dan akibatnya tegangan DC 300 volt naik menjadi lebih dari 500 volt. Adapun langkah untuk memperbaikinya adalah sebagai berikut :
- cek tegangan DC 300 volt, apakah memang naik 500 volt lebih?
- jika benar, maka cek part - part pada rangkaian voltage doubler seperti elco kering, capasitor short, atau bisa juga zener bocor.
Hal ini terjadi dikarenakan switching regulatornya tidak mendapat pulse feedback dari HVT. Maka langkah memperbaikinya adalah sebagai berikut :
- cek jalur pulse pada HVT ke bagian regulatornya, kemungkinan ada part atau jalur yang putus.
Gejalanya adalah ketika control focus diatur namun tetap tidak ada perubahan (perbaikan), maka ikuti langkah reparasi berikut ini :
- Putar VR beberapa kali, sebab bisa jadi contact kurang baik (problem pada VR focus).
- socket CRT rusak (ada kebocoran dengan grounding ring)
- CRT rusak
Kerusakan CRT semacam ini tidak dapat diperbaiki lag, kerusakan ini dapat disebabkan karena :
- tabung kemasukan udara lewat kaki-kaki pin CRT yang pembuatannya kurang sempurna.
- tabung retak
- ada Electrode yang lepas dari posisinya.
Prinsipnya jika control brightness, contrass dan colour dibuat secukupnya (jangan sampai over / maximum). Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan televisi :
- penempatan TV, layar CRT jangan langsung berhadapan dengan sinar yang kuat, seperti terik matahari, sinar penerangan pintu / jendela. sebab jika layar menghadap penerangan yang kuat, akan berakibat kontrol brightness, contrass dan colour menjadi perlu di setting pada mode maximum, ini akan memaksa CRT untuk bekerja maximum.
- jangan biarkan TV tetap hidup saat keadaan tidak ditonton, jika punya fasilitas auto shutoff, maka manfaatkanlah.
- posisi TV sering diputar-putar
- ada petir menyambar di dekat rumah,
- ada magnet atau peralatan yang mangandung medan magnet di dekat TV
- TV diletakan pada meja yang terbuat dari logam
- PTC (positor) solderannya retak atau coil degansing lepas dari connectornya.
- Jika flek tidak terlalu parah, dapat dilakukan automatic degansing yang sudah tersedia dalam Perangkat TV
- matikan TV dengan main switch atau mencabut AC lord PTC dingin dulu
- hidupkan kembali TV dan amati apakan flek masih ada?
- jika masih, maka coba ulangi hingga 2 atau 3 kali.
- jika belum hilang, maka gunakan langkah bagian (2)
- hal ini umumnya disebabkan kerusakan pada bagian power supply (riple terlalu besar)
- cek dengan CRO tegangan riple pada Elco 300 volt, normalnya tegangan riple sekitar 10 vp-p.
- tegangan riple melebihi 10 vp-p, bisa jadi nilai kapasitas elco menurun/menyusut, maka ganti saja Elco dengan yang baru (baik),
- jika elco 300 volt nilainya turun terlalu banyak (kering) dapat menyebabkan raster mengecil, ada garis-garis horizontal dan trafo switching berbunyi.
- gangguan dapat makin parah disertai suara ngerik dari trafo switching.
- jangan dipasang dahulu HOT / Horizontal OUT Transistornya, jika HOT dilepas maka tegangan B+ tidak mau keluar,
- cek apakah tegangan BT 110 volt normal? jika transistor horizontal tidak disupplay B+ tegangan akan naik.
- cek dengan osciloscop, apakah frekuensi HOR benar? dapat diperiksa bagian base atau colector transistor drive.
- jika hal ini terjadi maka akan menyebabkan transistor HOT rusak, jika oscilator menggunakan RC resonan, maka periksalah nilai R dan Coba ganti resonator keramiknya.
- cek resonance pada HOT. jika nilainya turun dapat menyebabkan transistor rusak.
- cek dioda - dioda pada rangkaian HOT
- (TV big screen) cek transistor pin cushion driver, jika transistor pin cushion open atau lepas, maka dapat menyebabkan transistor HOT rusak.
- potong printed dari HVT ke colector transistor HOT
- pasang fuse 500 mAh (14 inch) atau 630/800 mAh (20 inch ke atas) antara kedua printed yang diputus tersebut.
- jika dihidupkan fuse tetap putus, berarti Televisi masih problem, maka lakukan langkah berikutnya yaitu :
- sediakan 5 buah resistor 20 ohm 20 watt
- psang semuanya secara seri
- sebagai ganti fuse, pasang resistor tersebut diatas
- hidupkan Televisi dan ukur tegangan outputnya dari HVT, misal tegangan terukur 180 volt.
- jika tegangan telah keluar kira-kira separuh tegangan normal, berarti problem sudah beres.
- cek elco decoupling filter pada supply horizontal driver umumnya mempunyai nilai 1 micro farad / 50 volt
- OSC HOR yang menggunakan sistem count down keramik resistornya mungkin akan rusak, maka ganti saja dengan yang baru
- OSC HOR yang menggunakan RC resonator, capasitor pada RL OSC mungkin rusak, ganti saja dengan yang baru.
- cek nilai capasitor resonance, mungkin nilai menurun
- mungkin juga tegangan B+ kadang naik, atau problem terdapaat pada daerah regulatornya, running Televisi sambil dimonitoring tegangan B+ nya dengan AVO meter.
- transistor pengganti berbeda atau palsu
- deflection yoke rusak, cek saja mungkin ada sedikit gosong
- ada komponen yang short sehingga ada pemakaian arus berlebihan pada tegangan-tegangan supply HVT
- jika terjadi pada TV Hitam putih, HVT rusak biasanya diikuti dengan tegangan 12 volt drops dan terdengar suara humming pada LS
- adjust HOR hold
- cek rangkaian dual diode phase detector HFL
- periksa rangkaian pulse HVT ke AFC, cek nilai partnya.
- jika ada control hold, maka diadjust H hold.
- osc sistem count down, coba ganti keramik filter 500 kHz
- cek nilai resistor dan capasitor filter AFC / AFC-1
- ic OSC rusak, coba ganti
- jika IC menggunakan internal resonatornya untuk HOR osc.nya
- ganti X-tal 4.43 atau capasitor seri dengan x-tal tersebut
- hal ini disebabkan frekuensi OSC berubah tidak tepat pada 15.625 Hz, jangan terlalau lama membiarkan TV hidup dalam keadaan ini, sebab mengakibatkan HOT rusak
- jika TV menggunakan RC OSC, maka ganti saja capasitornya
- jika TV menggunakan count down, ganti keramik resonatornya
- cek part-part pada pin-pin AFC, filter OSC HOR pada IC
- cek tegangan supply B+
- jika menggunakan rangkaian boost up B+, cek elco, maka tegangan boost up
- TV big screen, atur pin cushion, jika tidak bisa, cek rangkaian pin cushion.
- cek capasitor resonance pada bagian HOR out amp. coba pasang paralel capasitor tambahan pada capasitor resonance pada bagian HOR OUT AMP coba apakah sekitar 1000pf atau jika belum penuh 2000pf, begitu seterusnya hingga penuh
- jika oscilator HOR menggunakan internal resonator, cek atau ganti x-tal dengan nilai 443 dan capasitor serinya.
- IC OSC rusak
- jika bisa di adjust, silakan atur coil liniernya
- cek pemasangan coil linierity, mungkin terbalik
- cek coil linierity, mungkin terbakar
- TV big screen cek H lin dengan remote
- Transistor HOT palsu
- Deflection yoke bukan aslinya
- deflection yoke rusak, ada sedikit rusak pada coilnya
- TV big screen, cek adjustment trapesium dan cek kerja bagian pin cushion
- cek part-part rangkaian AFC
- Transistor HOT tak asli
- Over Drive untuk transistor HOT cek part-part bagian HOR drive
- deflection yoke horizontal dilalui arus gigi gergaji sehingga sinar electron di dalam CRT melakukan scanning secara horizontal, resistansi kumparan HOR sangat kecil sehingga kerusakan pada kumparan HOR tidak dapat diperiksa dengan OhmMeter.
- deflection yoke short, menyebabkan bagian HOR OUT tidak bekerja dan tegangan B+ drops, jika kita mencurigai kerusakan pada yoke HOR, maka coba lepas connectornya, maka akan terlihat adanya bagian kumparan yang terbakar atau gosong.
- jika deflection yoke sedikit short, dapat menyebabkan bagian pinggir raster miring.
- sedang kalau deflection yoke open, maka akan menyebabkan 1 garis vertical
- CRT, deflection yoke, dan PC magnet merupakan satu kesatuan untuk mendapatkan kualitas konvergen dan purity GAMBAR yang sempurna dan membentuk rangkaian resonansi bersama bagian HOR OUT, oleh karena itu jika mengganti deflection yoke harus sesuai dengan nomor partnya.
- HVT mengecil dan raster menyempit, dapat menyebabkan HOT rusak
- raster normal, tapi dinamik konvergen tidak bisa diadjust dengan baik sehingga gambar bagian pinggir layar tidak konvergen.
- raster tidak penuh HOR perlu penyesuaian dengan menambah paralel capasitor resonance pada bagian HOR OUT (100-2000pf)
- cek konektor deflection yoke, mungkin terlepas
- cek coil HOR deflection yoke, mungkin open
- cek hubungan dari HOR OUT ke deflection yoke
- capasitor S shope open
- kumparan ada yang short sebagian
- pada TV berwarna menyebabkan transistor HOR OUT panas dan tegangan supply 12 volt drop, sedangkan pada TV HITAM PUTIH akan menyebabkan Transistor HOR OUT rusak
- menyebabkan timbulnya corona (percikan bunga api) kalau dibiarkan, akan menyebabkan HVT rusak
- karena dioda penyearah yang ada di dalam HVT rusak, dapat menyebabkan raster "bloming"
- disebabkan oleh kerusakan dioda penyearah tegangan tinggi di dalam HVT
- disebabkan resistor driver VR atau dioda penyearah di dalam HVT rusak, gambar gelap
- menyebabkan raster gelap.
- catu daya memberikan tegangannya ke seluruh bagian penguat
- tuner menerima signal dari antenna dan memperkuat serta mengubah frekuensi yang diterima menjadi signal IF (33.4 Mhz dan 38.9 Mhz) signal sub pembawa masih dibawa oleh signal If video.
- penguat IF dan detector berturut-turut memperkuat signal IF dan mendeteksi signal VIDEOnya, signal IF suara diahsilkan pula pada detector ini, setelah IF 33.4 Mhz dan 38.9 Mhz dicampur pada detector video.
- signal IF suara diperkuat oleh penguat IF suara dan didetekasi oleh detector FM
- penguat audio memperkuat signal audio dari hasil detector FM kemudaian signal audio diubah menjadi getaran suara oleh speaker.
- rangkaian AGC mengatur penguatan RF dan IF video, agar output signal audion tetap amplitudonya.
- signal video hasil deteksinya diperkuat dan dimasukan ke khatode CRT
- sebagian signal video dipisahkan pulsa sinkronisasinya
- pulsa sinkronisasi horizontal diberikan ke OSC HOR melalui AFC
- pulsa sinkronisasi vertikal memicu OSC vertikal agar sincron.
- signal pembelok vertikal dan HOR masuk ke kumparan deflection yoke dan juga kumparan konvergensi.
- signal sub pembawa melalui penguat band pass diambil dari penguat video.
- setelah proses demodulasi kroma oleh rangkaian kroma diperoleh signal (B-y) dan (R-y).
- bolam rangkaian matrik dihasilkan signal (G-y) dari signal (B-y) dan (R-y)
- signal y pada kathoda CRT dan signal (R-y), (G-y) dan (B-y) menghasilkan pengaruh berkas elektron antara kathoda dan grid sesuai dengan signal R, G dan B
RASTER HANYA MENYALA 1 GARIS HOR
- cek posisi N-S switch (normal service switch)
- cek apakah bagian vertikal out telah bekerja?
- cek tegangan bagian input IC vertical out amp yang berhubungan dengan bagian OSC, jika tegangan tidak ada maka ada kemungkinan IC OSC rusak.
- cek apakan ada tegangan pada pin vertical out dari IC OSC? jika tidak ada kemungkinan IC vertical out rusak.
- cek hubungan antara IC vertical out dengan IC osc
- cek apakah sudah ada tegangan pada pin vertical feedback? ramp.generator, jika tidak ada cek par-part DC feedback
MEMERIKSA CARA KERJA BAGIAN IC VERTICAL OUT (UNTUK MODEL RAMP.GENERATOR BERGABUNG MENJADI 1 DENGAN BAGIAN OSC. VERTICAL
- open pin input IC vertical out
- sentuh-sentuh dengan logam pin-input IC vertical out-amp, sambil mengamati raster
- jika garis putih nampak bergerak naik-turun, hal ini menunjukan bahwa bagian vertikal out secara keseluruhan sudah oke, jika garis tidak bergerak atau bergerak sedikit, berarti bagian vertical out amp. rusak
CARA MEMERIKSA BAGIAN VERTICAL OUT AMP (UNTUK MODEL RAMP.GENERATOR BERGABUNG DENGAN IC VERTICAL)
- open hubungan antara IC OSC dengan IC vertical out
- amati raster kemudaian sentuh-sentuh input IC vertical out amp.
- raster harus muncul (membuka) sesaat setiap kali input disentuh, jika raster tidak muncul, berarti bagian vertical out belum bekerja.
CARA MEMERIKSA BAGIAN VERTICAL OUT (UNTUK MODEL RANGKAIAN YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI I2 (BUS)
- open kedua pin inputnya
- jika garis vertikal belum nampak, naikan adjust moutn screen agar garis nampak
- dengan ohm meter posisi 1x sentuh-sentuh dengan ke-2 probe meter pada bagian 2 pin tersebut.
- garis harus bergerak naik turun
- jika garis tidak bergerak sama sekali, maka bagian vertikal out tidak bekerja.
BAGIAN VERTICAL OUT TIDAK BEKERJA
- cek tegangan supply VCC
- cek tegangan pada pin input IC vertical yang berhubungan langsung dengan IC OSC, jika tegangan nol berarti IC OSC Rusak atau DC feedback putus-putus
- cek tegangan pad pin-output IC vertikal out yang menuju ke deflection yoke. Tegangan normal adalah skitar 1/2 VCC, jika tegangan nol atau terlalu tinggi mendekati VCC maka kemungkinan IC rusak
- cek nilai resistansi kumparan vertical (V def.yoke) nilai normal sekitar 5 ohm jika nilainya nol berarti short
- cek hubungan konektor ke deflection yoke
- cek capasitor / elco couple pada bagian output periksa hubungan / solderannya
- cek resistor pada bagian output yang kearah ground nilai resistor ini sekitar 1 s/d 2.2 ohm
- cek dioda pump up, mengkin short.
- untuk IC vertical out gebung dengan ramp.generator, periksa part-part yang berhubungan dengan D1 feedback
CARA MEMERIKSA KERJA BAGIAN OSC.VERTICAL
- Jika bagian vertical out belum bekerja atau rusak, dapatkah bagian OSC diperiksa tersendiri dengan OSC.
- model 1 (bagian ramp.generator bergabung dengan IC OSC)
- tidak bisa diperiksa dengan OSC, sebab jika vertical out belum bekerja, maka ramp.generator tidak mendapatkan tegangan DC feedback dan pin vertical out IC OSCnya tegangannya nol tidak memerlukan pulsa.
- model-model (bagian ramp.generator jadi satu dengan IC (vertical out)) dapat diperiksa dengan OSC cek pin vertical out, OSC vertical akan mengeluarkan pusa-pulsa triger.
- model-model (yang punya 2 output) dapat diperiksa dengan OSC cek pada pin vertical out (1) dan vertical out (2), satu pin mengeluarkan pulsa gigi gergaji dan pin lainnya juga mengeluarkan pulsa gigi gergaji yang lebih kecil yang phasanya berlawanan.
- cek adjustment V size atau V hight
- cek Nilai Elco couple output yang ada pada yoke kearah ground, mungkin nilainya turun, coba pasang paralel dengan elco lain yang nilainya sama.
- cek nilai resistor pada bagian output yang berhubungan dengan yoke kearah gnd. (sekitar 0.22 hingga 2.2 ohm)
- cek tegangan supply VCC vertical out amp, mungkin drops karena elco filternya kering.
- cek contol size 50/60 dan rangkaiannya
- cek par-part DC feedback
- cek part-part pada bagian ramp.generator
- IC atau Transistor Vertical Amp. rusak, ganti
- cek Adjustment V in
- cek nilai komponen yang berhubungan dengan AC/DC feedback (umumnya ada nilai resistor yang membesar)
- cek nilai part-part pada bagian ramp.generator
- cek tegangan supply VCC IC vertical out
- cek hubungan dan nilai part yang berhubungan dengan AC/DC feedback (umumnya nilai resistansinya membengkak molor)
- cek nilai part pada ramp.generator
- IC Vertical out rusak. ganti
- Hal demikian berhubungan dengan supply VCE sound amp linier tegangan supply IC OSC. sedikit goyang naik turun ketika IC sound amp. menyedot arus yang besar.
- cek rangkaian pada bagian power supply IC OSC. yang punya hubungan dengan IC sound amp. umumnya disebabkan ada dioda yang bocor.
- cek elco filter untuk tegangan supply IC oscilator.
- cek adjust tegangan B+ apakah sesuai dengan datasheet, mungkin tegangan sedikit over.
- cek part-part bagian ramp.generator
- ganti IC OSC.
- jika rangkaian menggunakan system 1 macem power supply, cek tegangan supply tegangan tingginya,
- cek tegangan supply rendah, mungkin drops (ada elco filter yang kering)
- ganti IC vertical out
- untuk TV yang vertical outnya mempunyai system 2 input / memakai technologi I2 (bus) cek adjustment vertical centernya
- Jika terjadi pada TV biasa, disebabkan oleh posisi deflection yoke kurang benar, putar sedikit deflection yoke.
- jika terjadi pada TV layar lebar, hal ini disebabkan karena perbedaan magnet bumi di tempat produksi dengan tempat pemakaian TV.
- pada TV tertentu kadang dibelakang covernya dijumpai switch E-W untuk memperbaiki cacat ini, apakah ada switch? demikian, jika ada, maka adjust deflection yoke.
- pada TV big screen yang dilengkapi dengan "automatic N-S corector", maka dapat memperbaiki cacat ini secara otomatis.
NO. | GEJALA KERUSAKAN | KOMPONEN / PART YANG RUSAK |
1. | TV mati total | Tegangan jala-jala, regulator switching FBT, transistor HOT |
2. | Suara Desis dan getaran | FBT, transistor HOT |
3. | Tv mati indicator nyala | Regulator, rangkaian HOR, Dioda pembatas |
4. | Suara baik, raster tidak ada | Flyback transformer, chatode CRT, penguat video. |
5. | Gb. Gelap | Tegangan anode CRT terlalu rendah, rangkaian deflection HOR / rangkaian Deflection yoke. |
6. | Sinkronisasi HOR jelek | Rangkaian HOR, elco yang sudah kering |
7. | Gb. Geser horizontal | Signal video tercampur dengan input AFC, elco kering, dioda bocor, AFG |
8. | Gb. Tergeser vertical | Rangkaian integrator / vertical OSC. Capasitor ceramik yang bocor. |
9. | Sinkronisasi vertical jelek | Integrator, OSC verical |
10. | Gb. Kurang tinggi | Deflection yoke, deflection vertical, catu daya |
11. | Gb. Terlalu tinggi | Deflection vertical, deflection yoke, catu daya |
12. | Pengusutan gambar atas dan bawah | Rangkaian deflection vertical, kumparan deflection vertical |
13. | Gambar jelek | Sistem antena TV rusak, rangkaian penguat frekuensi tinggi |
14. | Contras Gambar rendah | Rangkaian if video, AFG, Mixer, video.amp |
15. | Muncul garis miring | Syncronisasi HOR |
16. | Gangguan warna | Rangkaian demodulasi warna, menguatkan demodulasi warna. |
17. | Gangguan suara | Rangkaian audio IF, detector video, rangkaian HF. |
Referensi Kerusakan Pesawat Televisi
Bagian Vertical : jika frekuensinya kurang dari 50Hz, maka Gb akan berjalan keatas
Sebaliknya jika frekuensi lebih dari 50Hz, gambar akan berjalan kebawah
Rangkaian Horizontal : jika frekuensi HOR kurang dari 15.625Hz maka gb akan seperti ini :
TABEL FREKUENSI CHANNEL / KANAL
No. Kanal | Jalur Frekuensi | VHF |
2. | 47 – 54 MHz | LOW |
3. | 54 – 61 MHz | |
4. | 61 – 68 MHz | |
5. | 174 – 181 MHz | HIGH |
6. | 181 – 188 MHz | |
7. | 188 – 195 MHz | |
8. | 195 – 202 MHz | |
9. | 202 – 209 MHz | |
10. | 209 – 216 MHz | |
11. | 216 – 223 MHz | |
12. | 223 – 230 MHz |
contoh :
ch3 = pembawa gambar fo = 55.25 MHz dan pembawa suara fA = 60.75 Mhz
Band UHF = 590 - 770 MHz, agar dapat menerima ch3, maka osc lokal berisolasi pada
fosc = (55.25 + 38.9) = (60.75 + 33.4)
94.15 MHz = 94.15 MHz
kecepatan propagansi (rambat) 9cm : panjang transmisi/jarak = 300.000.000 m/sec.
atau perhatikan dibawah ini :
ch3 = pembawa gambar fo = 55.25 MHz dan pembawa suara fA = 60.75 Mhz
Band UHF = 590 - 770 MHz, agar dapat menerima ch3, maka osc lokal berisolasi pada
fosc = (55.25 + 38.9) = (60.75 + 33.4)
94.15 MHz = 94.15 MHz
kecepatan propagansi (rambat) 9cm : panjang transmisi/jarak = 300.000.000 m/sec.
atau perhatikan dibawah ini :
0 comments:
Post a Comment